Ternyata Benar ! Gerbong Wanita memang Kejam

Semenjak hidup di Jakarta, saya menjadi sering naik commuter line. Saban hari saya menaikinya karna ini adalah transportasi yang tepat buat, murah dan tanpa macet. Commuterline semua sistemnya sudah kece semuanya serba elektornik dan teratur. Tidak seperti yang saya lihat di televisi sebelum saya hijrah kejakarta.

Seringnya naik commuter line itu cukup memberi saya banyak cerita. Saya sudah sering mendengar bahwa gerbong khusus wanita sangat kejam, namun saya belum pernah melihat secara langsung. Ini karna saya laki-laki, jadi tidak boleh masuk ke gerbong khusus Perempuan. Kompetisi luar biasa tinggi dan probabilitas di gerbong perempuan.

Kondisi di gerbong wanita juga biasanya lebih penuh dibanding gerbong umum. Kalo lagi di jam-jam berangkat atau pulang kantor, kamu bisa berdiri di gerbong dengan posisi diri miring tapi ga akan jatuh. Saking penuhnya. Trus karena isinya perempuan semua kali ya, jadi ga ada yang merasa bahwa ada pihak yang harus lebih diutamakan dari pihak lainnya. 

Maksudnya, kalo di gerbong umum, biasanya kan suka ada cowok cowok muda yang ngasih duduk ke ibu-ibu yang capek berdiri atau ibu-ibu gendong anak. Nah kalo di gerbong wanita: sori-sori aja, semua pada merasa "lo capek gue juga capek dan kita sama-sama cewek.

Cerita itu akhirnya saya lihat secara langsung dengan kepala mata saya sendiri, itu saya lihat ketika saya turun dari commuterline! Seorang ibu berusia sekitar 40 tahun mengendong anak kecil. Dia dibiarkan berdiri oleh perempuan muda yang duduk nyantai didepannya. Andai saja ibu itu masuk digerbong campuran tentu dia tdk mengalami hal tersebut! digerbong campuran rasa solidaritas masih tinggi!Mereka yang tua, yg disabilitas, yg membawa anak kecil akan dipersilahkan duduk oleh mereka yangg lebih muda dan yang muda akan berdiri.








Comments

Popular Posts