30 Detik Bersama Ayah Lewat Sebuah Mimpi
Dalam tidurku, aku bermimpi kami di datangi oleh Ayah. Dalam mimpi tersebut rumah kami terdiri dari dua kamar tidur. Aku tidur dikamar kedua (belakang), sementara keluargaku yang lain tidur dikamar pertama (depan). Malam itu rumah kami tiba tiba mati lampu, karena lampu mati, akupun keluar menuju kamar pertama (depan). Setelah pintu kamar terbuka, dengan sinar dari senter handphone terlihat kamar tersebut sudah penuh dengan abang, adek, keponakan, anak dan emakku.
Kamar tersebut terdiri dari dua tempat tidur ranjang lajang (persis ranjang lajang yang ada di hotel dengan lampu tidur ditengah) dan satu kasur yang diletakin di bawah.
Diranjang sebelah kanan, adik ku Reja sedang tidur, sementara di ranjang kiri dekat pintu ditiduri oleh abangku wandi. Kasur yang ada dilantai ditiduri oleh Emak, anak kuKenzie, Khafiy keponakanku serta Vina adekku. Melihat kamar sangat penuh akupun bergumam " wah kalau tidur sini, AC tak bisa hidup, kamar penuh orang tentu nanti sangat panas dan pengap udara " gumamku dalam hati.
Akupun keluar dari kamar itu, aku keluar untuk mengambil senter. Rencanaku senter tersebut akan kuhidupkan dikamar mereka yang gelap. Senter telah kuambil, akupun membawanya ke kamar mereka. Ketika pintu kamar kubuka, sinar senter kuarahkan keruangan kamar, terlihat sosok ayah yang tersenyum padaku. saat melihat senyum ayah kamar kembali terang seperti hidup lampu.
"Ayahhhhhh" ujarku..
Hatiku sangat senang karena bisa melihat Ayah lagi. Saat itu Ayah dengan menggunakan batik biru sedang duduk sambir tidur sisi kepala adekku reja. Kali ini ia tidak sedang membaca koran atau teka teki silang seperti biasa. Ia hanya sedang memeluk mainan bus biru milik anakku Kenzie. Karena aku ingin berbagi senangku, akupun memanggil keluargaku yang sedang tidur. "Mak, Vina lihat ada Ayah disamping Reja" awalnya mereka kurang yakin. Untuk meyakinkan mereka, walau kamar telah terang akupun menyenter muka Ayah.
"Lihat itu Ayah" ujarku. Dalam sinar senter tersebut ayahku tersenyum kembali."Ya kan Ayah, lihat ini bukan ilusi, sudah disenter Ayah tetap ada " lanjutku lagi. Adik ku Reja akhirnya terbangun, ia melihat ayah ada disampingya (namun karena dia bangun tiba-tiba, dia hanya terpana saja"
Aku terus melihat Ayah tersenyum, kemudian Ayah berpindah ke ranjang Bang Wandi, dan senyuman dia tak pernah berhenti. Dalam hatiku berkata "mataku tidak boleh berkedip, karena setelah berkedip biasanya akan hilang"pikirku seperti film Indonesia yang sering ku tonton.
Namun karena aku ingin mengatakan bahwa ucapanku benar, akupun menoleh pada adekku vina, khafiy, emak dan Kenzie...Benarkan dodi bilang. Ayah datang, dodi gak bohong. 'Iya, Ayah datang "jawab mereka kompak.
Setelah mereka yakin akaupun membalikan wajahku untuk melihat wajah Ayah lagi. Namun Ayah telah menghilang dari hadapan kami.
Rasa sedih harupun muncul. Walau sedih karna tak bisa melihat lagi, rasa senang juga menghampiriku. Tuhan telah memberi kesempatan untukku bertemu Ayah lewat mimpi. "Melihat ayah hadir dengan wajah tersenyum telah membuatku sanagt tenang" aku berpikir artinya Ayah sangat senang disana, semoga Surga bersamanya selalu.
Terima kasih Tuhan. Aku akan terus mengingat mimpi ini dengan menulis diblog ini. Sebuah tulisan yang kutulis dengan air mata cengeng seorang anak, sebuah tulisan yang sempat kutulis dikamar mandi (karena aku takut dan malu jika mertua dan anak ku melihat aku menangis), dan sebuah tulisan yang kuselesaikan di kantorku tepat pada jam 17.50.#RinduAyah
Baju yang dipakai saat bertemu ayah dalam mimpi |
Mobil Bus Biru, persis Mainan bus Kenzie yang dipeluk ayah saat bertemu dalam mimpi |
Senyum Ayah dan gaya dudknya terlihat seperti ini. |
Semoga ayah bahagia disana..amin yra..kami selalu merindukan ayah...
ReplyDelete