Wajah Pemerintah Kabupaten Aceh Timur

Demografi

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN
No. Rentang usia200920102011
(tahun)Laki-LakiPerempuanLaki-lakiPerempuanlaki-lakiPerempuan
10-1463,53159,45065,27561,739--
215-5599,511102,461101,785104,029--
356 +11,73512,72913,33714,310--
Total174,777174,640180,397180,078--
Jumlah usia produktif (15-64 tahun) memiliki proporsi terbesar di tahun 2010, sedangkan usia tidak produktif hanya 38,33 persen. Sehingga, tingkat ketergantungan di Aceh Timur mengindikasikan bahwa dalam setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 57 orang usia tidak produktif. Pada tahun 2010 tingkat kesempatan tenaga kerja untuk terserap di pasar kerja adalah sekitar 93,87 persen yang meningkat dari tahun sebelumnya. Semakin banyak angkatan kerja yang terserap di pasar kerja menunjukkan semakin kecil jumlah pengangguran di Kabupaten Aceh Timur meskipun penyerapan tersebut hanya pada sektor informal.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA
NoAgama200920102011
1Islam349,398360,456-
2Katolik11-
3Protestan77-
4Hindu11-
5Budha1010-
6Aliran kepercayaan---
7Kong Hu Cu---
Total349,417360,475-
Mayoritas penduduk Kabupaten Aceh Timur beragama Islam dan hukum Islam secara resmi berlaku di Kabupaten ini. Pelaksanaan syariat Islam di daerah ini diawasi oleh satuan Polisi Wilayatuh Hisbah (WH) yang dalam periode 2011-2012 paling banyak mengurus kasus khalwat (mesum). Terkait pelaksanaan syariat Islam masih membutuhkan kerja keras seluruh komponen umat seperti ulama, guru, masyarakat dan pemerintah kabupaten Aceh Timur sendiri dalam menyatukan visi dan persepsi mereka. Banyak isu lain yang muncul dalam pelaksanaan syariat Islam ini seperti busana dalam Islam, nikah liar, dan pariwisata.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN
NoBidang pekerjaan200920102011
1Pertanian dan kehutanan8,7359,478-
2Industri Pengolahan880887-
3Konstruksi1,5491,639-
4Perdagangan171171-
5Transportasi, pergudangan dan komunikasi---
6Keuangan2931-
7Jasa Kemasyarakatan2828-
8Pertambangan8585-
9Listrik, gas & air3434-
Total11,51112,319-
Sektor pertanian dan perkebunan menjadi pekerjaan yang paling banyak ditekuni oleh penduduk Aceh Timur dalam tiga tahun terakhir. Pasca kepindahan total ibukota Kabupaten Aceh Timur ke Idi Rayeuk pada tanggal 1 Agustus 2012 lalu, ribuan aplikasi lamaran kerja diajukan oleh masyarakat yang mayoritasnya perempuan kepada Bupati Aceh Timur dengan harapan mendapatkan pekerjaan di instansi pemerintah, meskipun pada tahun 2012 dan tahun-tahun mendatang pemerintah Aceh Timur tidak menerima CPNS. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan pekerjaan masyarakat masih saja menjadi PNS.
10 ETNIS TERBESAR
NoNama Etnis200920102011
1Aceh---
2Tamiang---
3Gayo---
4Jawa---
5----
6----
7----
8----
9----
10----
Aceh Timur didominasi oleh etnis Aceh yang merupakan etnis terbesar di Provinsi Aceh dengan komposisi sekitar 50 persen. Selain itu di Aceh Timur terdapat juga etnis Gayo yang merupakan penduduk asli daerah Lokop, Serbajadi. Etnis Jawa menjadi pendatang di Aceh terutama di daerah transmigrasi. Pada waktu konflik bersenjata di Aceh di era 1990-an, mayoritas etnis Jawa dipaksa eksodus ke Sumatera Utara. Setelah MoU Helsinki tahun 2005 dan implementasi perdamaian di Aceh, mereka mulai kembali ke daerah Aceh Timur.
Menjelang Pilkada tahun 2012, ada pihak-pihak yang ingin menciptakan skenario dengan membenturkan antara etnis Aceh dan Jawa dengan terjadinya beberapa penembakan terhadap para pekerja etnis Jawa. Sebenarnya, mayoritas etnis Aceh kalau ditanya apakah mereka dendam atau cemburu dengan etnis mereka menjawab ini bukanlah akibat rasa cemburu ataupun persaingan antar etnis karena mereka tidak membenci Jawa. Sejak zaman dahulu orang Aceh menerima pendatang dengan tangan terbuka.Pada intinya rakyat aceh menolak bahwa mereka cemburu dan dendam kepada etnis jawa dan bahwa kasus penembakan terhadap etnis Jawa dianggap sebagai alat pengadu domba terhadap isu etnisitas.
PRASARANA FISIK (RUMAH IBADAH, SEKOLAH, SARANA KESEHATAN, SARANA JALAN)
No.Tempat ibadah200920102011
1Masjid304308308
2Meunasah545537537
3Musalla182208208
4Gereja---
5Klenteng---
6Vihara111
7Lainnya---
Secara kuantitas mesjid terus bertambah karena banyak meunasah yang dialih fungsikan menjadi mesjid. Pembangunan mesjid di Kabupaten Aceh Timur didukung oleh dana sumbangan masyarakat serta pendanaan lain dari Pemerintah kabupaten dan unsur-unsur lain seperti Bank Aceh dan lain-lain.
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat PengangguranTahun
200920102011
SD / Mi / tidak tamat77114-
SMP / MTs293871-
SMA / SMK / MA4,1061,666-
Diploma / Universitas2,496656-
Total6,9723,307-
Angka pengangguran bagi tamatan SLTA dan Universitas menurun yang mengindikasikan bahwa mereka telah terserap di pasar kerja. Akan tetapi untuk tamatan SD dan SLTP meningkat dikarenakan kualifikasi yang dibutuhkan pasar kerja saat ini lebih mengutamakan lulusan SLTA dan Universitas. Rekrutmen tenaga kerja di perusahaan migas, perkebunan nusantara, bidan PTT dan cpns sering menimbulkan keresahan di kalangan pencari kerja di Kabupaten Aceh Timur karena masyarakat selalu curiga akan adanya permainan pihak tertentu.
PRASARANA KESEHATAN
No.Sarana200920102011
1Rumah Sakit Umum Daerah111
2Rumah Sakit Swasta---
3BKIA/Klinik Bersalin---
4Apotek282828
5Klinik Dokter Praktek202121
6Puskesmas232323
7Puskesmas Pembantu686969
8Polindes969696
9Posyandu---
10Poskesdes---
11Poliklinik---
Rumah Sakit Umum Daerah telah dibangun dengan dana CSR dari PT MEDCO yang peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 2011. Fasilitas kesehatan publik lainnya cenderung tidak bertambah dalam tiga tahun terakhir ini. Ada beberapa sarana kesehatan yang rusak karena terjadi bencana alam banjir bandang tetapi Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Timur telah memperbaiki fasilitas yang rusak tersebut. Mungkin yang harus diperhatikan oleh Pemda adalah pelayanan kesehatan di daerah-daerah terpencil seperti daerah Lokop, Serbajadi.
SARANA JALAN
No.Variabel200920102011
1Panjang jalan provinsi111111111
2Panjang jalan kabupaten706.91706.91706.91
3Panjang jalan negara44.3444.3444.34
INFRASTRUKTUR LAINNYA
NoNama infrastruktur200920102011
1Bandara
2Pelabuhan111
3Hotel112
4Terminal111
5Stasiun---
Selama tahun 2011-2012 dilakukan perbaikan jalan provinsi dan jalan negara yang melintasi Kabupaten Aceh Timur sehingga hubungan antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara menjadi lancar. Jembatan-jembatan yang sudah tidak layak juga diperbaiki. Pemerintah baru yang terpilih pada tahun 2012 telah menjanjikan untuk memperbaiki segala infrastruktur yang telah tidak layak lagi.
LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
No.Laju pertumbuhan pendudukTahun 2008-2009Tahun 2009-2010Tahun 2010-2011
1Rata-rata pertumbuhan Per Tahun (%)4,96 %3,16 %Na
Selama tiga tahun terakhir laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Aceh Timur relatif tinggi dan cenderung berfluktuasi. Tingkat kepadatan penduduk juga meningkat tajam dengan penduduk terpadat di Kecamatan Idie Rayeuk yang merupakan ibukota Kabupaten Aceh Timur. Meskipun demikian pada tahun 2012 pemerintah daerah mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih rendah dari tahun sebelumnya.

GEOGRAFI

VariabelIsianSatuanAkses data
Letak kabupatenKabupaten Aceh Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Aceh yang menjadi penghubung antara ibukota Provinsi Aceh dengan Provinsi Sumatera Utara, terletak secara geografis pada koordinat 4 o 09`21,08" sampai 5 o `06`02,16" Lintang Utara dan 97 o 15`22,07" sampai 97 o 34`47,22 Bujur Timur.paragrafBPS
Topografi Wilayah KabupatenTopografi Kabupaten Aceh Timur merupakan daerah berbukit, dengan ketinggian wilayah yang cukup beragam berkisar antara 0 sampai dengan 308 m dpl dan kemiringan antara 1 sampai dengan 5 derajat.dplBPS
Iklim (suhu rata-rata perbulan)27,5 ° C0 CBPS
Suhu tertinggi° C0 CBPS
Suhu terendah° C0 CBPS
Kelembapan Udara rata-rata per bulan81,17%BPS
Curah hujan rata-rata per tahun171,92mmBPS
Bulan dengan curah hujan tertinggiNovemberBPS
luas wilayah kabupaten6.040,60 Km ²Km 2BPS
Batas wilayah kabupatenBPS
Sebelah BaratKab Aceh Utara dan Kab Bener MeriahBPS
Sebelah TimurKab Aceh Tamiang dan Kota LangsaBPS
Sebelah SelatanKab Gayo Lues dan Kab Aceh TamiangBPS
Sebelah UtaraKab Aceh Utara dan Selat MalakaBPS
Jumlah Kecamatan24BPS
Jumlah Desa512BPS
Jumlah Mukim54BPS
Jumlah dusun1584BPS
Jumlah RW-BPS
Jumlah RT-BPS
Jumlah Kepala Keluarga (KK)83444BPS
Peta Administrasi Wilayah KabupatenGambarRTRW/RPJMD/BPS
Peruntukan lahan terluas-Ha/Km 2BPS
Peruntukan lahan tersempit-Ha/Km 2BPS

Program Kemasyarakatan

NoProgram Comdev yang ada didaerah tersebutPerusahaanRuang Lingkup Program ComdevTarget Sasaran programLokasiIsu yang berkaitan dengan comdev didaerah tersebutKendala yang dihadapi dalam
1InfrastrukturMEDCOPembangunan sarana dan prasarana publik yaitu perbaikan jalan, pembangunan fasilitas sanitasi air bersih, dan rehabilitasi rumah ibadahMasyarakat secara umum15 Desa yang terletak di Kecamatan Peureulak, Pante Bidari, Julok dan IndramakmurJalan rusak, sulitnya mendapatkan air bersihBelum terealisasi sepenuhnya.
2Fasilitas PublikMEDCOPembangunan Rumah Sakit Umum DaerahMasyarakat secara umumKota Idi Kabupaten Aceh TimurBelum adanya rumah sakit yang memiliki fasilitas dan pelayanan yang memadai sejak pindahnya Ibukota Kabupaten Aceh Timur dari Kota Langsa ke IdiPeraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2005 secara tegas mengatur bahwa kontraktor wajib menawarkan 10 persen participating interest kepada BUMD diwilayah kerja konsesi kegiatan hulu dilaksanakan, akan tetapi untuk dapat merealisasikan hal tersebut pembicaraan antara Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dan PT MEDCO berlangsung bertahun-tahun
3RekonsiliasiMEDCOProgram penghijauan, penyuluhan hidup sehat, sosialisasi gas beracun di sekitar lokasi pengeboran, pengembalian fungsi hutan, peningkatan SDM tentang lingkungan hidup bagi masyarakatMasyarakat sekitar Blok AKecamatan Peureulak, Julok, Indramakmur, Nurussalam, Banda Alam, dan Pante BidariIsu pencemaran lingkungan terkait kegiatan perusahaan MEDCOSelama ini perusahaan cenderung ditegur baru kemudian peduli terhadap lingkungan sekitar, padahal dana CSR itu menjadi perekat hubungan antara perusahaan dengan masyarakat
4Pendidikan dan KebudayaanMEDCOPeningkatan kelembagaan perpustakaan sekolah dan bantuan buku penunjang pelajaran tingkat SD/MIMurid SD dan MIKecamatan Peureulak.Mutu fasilitas pendidikan di daerah ini masih rendahMasih kurangnya dana CSR untuk beasiswa dan fasilitas pendidikan
5KesehatanMEDCOPeningkatan pengelolaan posyandu dan kader posyandu; program peningkatan kesehatan sekolahIbu dan anak, murid sekolahKecamatan Indramakmur dan Kecamatan JulokKurangnya pemahaman dan kesadaran ibu hamil dan ibu menyusui tentang kesehatan diri mereka dan balita; murid belum menyadari sepenuhnya arti penting kesehatanKoordinasi dalam pelaksanaan program kesehatan dengan institusi kesehatan lokal seperti Dinkes, puskesmas, dll.
6EkonomiMEDCOPengembangan tanaman padi dengan pola SRI (System of Rice Intensification) untuk meningkatkan produktivitas padiPetaniKabupaten Aceh TimurUntuk meningkatkan produksi pertanian, petani terkendala dengan modal bibit dan alat-alat pertanianMEDCO akan sepenuhnya membantu bibit dan sarana produksi lainnya sedangkan petani hanya menyediakan lahan dan hasilnya untuk petani semuanya.

Dinamika Politik

PEMILU LEGISLATIF (DPRD)
NoKomposisi Partai peraih kursi legislatifPerolehan suara% Perolehan suaraPerolehan kursi legislatifJumlah legislator perempuan
20042009200420092004200920042009
1Golkar33,959-28.53%-811-
2PPP29,379-24.69%-5-1-
3PAN8,229-6.91%-2-1-
4PBB8,915-7.49%-3---
5PBR15,654-13.15%-5---
6PD4,196-3.53%-14-2
7PDI-P6,925-5.82%-3---
8PKS6,313-5.30%-1---
9PKPI5,444-4.57%-21--
10SIRA-----1--
11PARTAI ACEH-----25--
12PARTAI BERSATU ACEH-----1--
13PARTAI DAULAT ACEH-----1--
Pada pemilu 2004, komposisi parlemen Aceh Timur didominasi oleh partai-partai besar dalam skala nasional. Partai Golkar dan PBR memperoleh suara paling banyak dan memiliki fraksi di parlemen. Pada pemilu 2009, kekuatan Partai Aceh menjadi sangat dominan seperti di daerah-daerah pantai timur Aceh lainnya. Partai Aceh meraih 25 kursi. Tiga partai lokal lain yakni SIRA, PDA dan PBA masing-masing memiliki satu kursi legislator.
Pemilu 2009 merupakan kemenangan partai politik lokal. Hasil pemilu 2009 menempatkan Partai Aceh sebagai pemenang. Partai Aceh (PA) memanangkan 44,6% untuk parlemen Aceh (DPRA) dan 60–70% untuk rata-rata parlemen kabupaten/kota di Aceh. Sebagai partai eks-combatan, kemenangan Partai Aceh memang sudah diprediksi banyak kalangan. Secara angka, partai nasional (parnas) memang mengalami penurunan perolehan suara di Aceh. Namun 36% (total dukungan kepada partai nasional -PARNAS) adalah angka yang tidak begitu buruk untuk pemilu pertama pasca damai. Di sisi lain, keberadaan parnas terlihat semakin menguat akhir-akhir ini, melalui penggalangan konsolidasi parnas beserta ormas-ormasnya, semakin serius di Aceh. Belum lagi, dengan bergabungnya para aktivis sosial (LSM) dan beberapa akademisi ke parnas menjadi satu fenomena tersendiri dalam bandul politik Aceh yang terus bergerak
Transformasi konflik bersenjata di Aceh kearah kegiatan politik dan pembangunan, bergantung pada kemampuan menjadikan sistem demokrasi di Aceh untuk dapat dijadikan sebagai kerangka dan acuan dalam transformasi konflik. Selain sebagai acuan, sistem ini juga dapat menjadi metode bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun berhasil tidaknya hal ini sangat terkait dengan keberhasilan melebarkan dan memperdalam demokrasi yang bermakna Aceh.
Na
PEMILU BUPATI/WALIKOTA 2006
NoPeriode IPeriode II
Pasangan CalonPartai Pengusung/ IndependenJumlah suara (angka)Jumlah suara (%)Pasangan CalonPartai Pengusung/ IndependenJumlah suara (angka)Jumlah suara (%)
1Ir H. Bachtiar Yusuf/Drs Nurdin ARPartai Persatuan Pembangunan & Partai Demokrat15,21210.43%----
2Ir H Zainal Abidin/Zubir AlibasyahPartai Bintang Reformasi13,6239.34%----
3Drs H Azman Usmanuddin/Heldiansyah Z MardGolkar dan Koalisi Parpol21,33414.63%----
4Muslim Hasballah-Nasruddin SPdIIndependen53,10436.41%----
5Sulaiman Ismail/Zulkarnain SPdIndependen22,10215.15%----
6Amhar AB/Syarifuddin S MalemIndependen20,49114.05%---
Na
PEMILU BUPATI/WALIKOTA 2012
NoPeriode IPeriode II
Pasangan CalonPartai Pengusung/ IndependenJumlah suara (angka)Jumlah suara (%)Pasangan CalonPartai Pengusung/ IndependenJumlah suara (angka)Jumlah suara (%)
1Muslim Hasballah/ Ir.Marwi Umar ,SP, MM,Independen17,98310.18%NaNaNaNa
2DR.T. Banta Massa TM Djafar/Drs.H.Alaidin Mahmud ,MSPIndependen2,5361.44%----
3Ridwansyah/Tgk .Ridwan SE ,Ak,Independen3,3101.87%----
4Muhammad Basir /Hamid Yahya,Independen1,8621.05%---Na
5Drh. Hj. Sukiyawati, MM/Rusli Ranto SHIndependen7,2804.12%NaNaNaNa
6Nasruddin Abubakar/ T. Syawaludin RadenKoalisi Parpol5,0402.85%NaNaNaNa
7Mulyadi Ismail A.Md/Jamaluddin S.SosKoalisi Parpol13,5577.67%NaNaNaNa
8Basri Ismail/FakhrurraziIndependen7510.43%NaNaNaNa
9Prof. DR .Ir Amhar Abubakar ,MSc/T. Samsul BahriKoalisi Parpol13,5887.69%NaNaNaNa
10Zulkifli Mahmud/Masthur Yahya ,SHIndependen3,2031.81%NaNaNaNa
11Hasballah Roki/Syahrul PanyangPartai Aceh106,97460.56%---Na
12Muhammad Nur ,S.Pd.I/Bakhtiar SEIndependen5670.32%NaNaNaNa
Pilkada tahun 2006 dan tahun 2012 hanya membutuhkan proses satu putaran. Kedua prosesi demokrasi tersebut dimenangkan oleh calon yang diusung oleh mantan kombatan GAM.
Muslim Hasballah yang meraih kursi bupati pada tahun 2006 tidak lagi memperoleh dukungan mantan GAM pada pemilu 2012. Calon yang diusung Partai Aceh yakni Hasballah atau yang lebih akrab disapa Rocky menang mutlak dengan perolehan suara mencapai 59%.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pengaruh mantan kombatan GAM masih sangat kuat di kawasan Timur hingga ke perbatasan Aceh-Sumut. Untuk figur kepala daerah, tokoh-tokoh yang didukung oleh mesin politik mantan kombatan GAM masih menjadi pilihan mayoritas masyarakat.
Sumber: KIP Aceh Timur, ANFREL, Demos dan Media Online

Tenaga Kerja dan Pengangguran

PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN
Mata PencaharianJumlah Tenaga Kerja
200920102011
Pertanian9,4609,479
Pertambangan / Penggalian51102
Industri887887
Listrik Air dan Gas3434
Bangunan1,2601,639
Perdagangan171171
Angkutan / Komunikasitidak ada data(-)
Jasa2528
Lainnya3131
Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Aceh Timur adalah Pertanian, ditempat kedua sebagai sektor yang banyak menyerap tenaga kerja adalah bangunan, sektor yang menduduki peringkat ketiga adalah industri, kondisi ini sama baik pada 2009 maupun 2010.
JUMLAH PENGANGGURAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat PengangguranJumlah
200920082007
Tidak tamat SD4534551,302
SD/MI1,9252,7183,493
SMP / MTs3,2253,8884,546
SMA / SMK / MA3,3367,7047,025
Diploma / Universitas4661,15494
Sesungguhnya angka pengangguran melebihi dari statistik yang tersedia. Banyak pengangguran yang tidak tercatat. Kalau kita berpedoman pada angka-angka seperti tertera pada tabel yang berisi angka-angka dari BPS ini, maka akan terlihat bahwa angka pengangguran di Aceh Timur ini tidak banyak. Banyaknya pengagguran di Aceh Timur berpengaruh pada stabilitas kerawanan sosial di daerah ini, yang cenderung tinggi bila dibandingkan kabupaten/kota di Aceh.
Sumber: Aceh Timur Dalam Angka 2010; Aceh Timur Dalam Angka 2011; Sakernas 2007; Sakernas 2008; Sakernas 2009.

PAD, UMR & Perizinan

PENDAPATAN ASLI DAERAH
TahunPajak DaerahRetribusi DaerahHasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang DipisahkanLain-Lain PAD yang SahTotal PAD
20091,853,492,0001,707,683,0001,808,490,0003,396,707,0008,766,372,000
20103,017,000,0003,552,000,0003,550,000,00036,523,57346,642,573,000
2011Belum ada data yang dipublikasi
Analisa : PAD tidak signifikan buat kabupaten Aceh Timur, pada tahun 2010 misalnya ia hanya menyumbang 1 % (Rp. 8,542,949,601) dari total pendapatan Aceh Timur sebesar Rp. 594,090,684,367,-. Pendapatan terbesar buat kabupaten ini diperoleh dari dana perimbangan (dana alokasi umum dan dana alokasi khusus) yaitu sebesar 91 % atau Rp. 537,598,567,555,- , sementara sisanya sebesar 8 % disumbang dari lain-lain pendapatan daerah. Gambaran yang tak jauh beda juga dapat kita lihat pada pendapatan daerah pada tahun 2009, dimana PAD hanya menyumbang Rp. 20,000,000,000,- dari total pendapatan Rp. 648,216,294,051,-, sumbangan terbesar juga diperoleh dari dana perimbangan sebesar Rp. 515,638,310,920, dan sisanya dari pos pendapatan lain-lain yang sah diperoleh 112,577,983,131. Pendapatan daerah dari sektor MIGAS dan Otonomi Khusus yang dikelola provinsi dan distribusikan dalam prosentase tertentu ke kabupaten/kota jauh lebih signifikan bagi kabupaten Aceh Timur.
Sementara dari total belanja pada tahun 2010 sebesar 658 milyar, 44 persen dihabiskan untuk belanja langsung (belanja pegawai, barang dan jasa serta modal), dan 56 persen untuk belanja tidak langsung (bunga, hibah, bantuan sosial, dll). Terlihat bahwa pada 2010, pemerintah menghabiskan anggaran yang lebih besar dari pendapatan, mereka mengalami defisit. Defisit anggaran Aceh Timur pada 2010 sebagiannya, sebesar 46 Milyar, ditutupi dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Sebelumnya (SILPA). Mengingat Aceh Timur yang harus memindahkan ibukotanya ke Idi, sebelumnya Langsa yang kemudian menjadi Kota), Aceh Timur dalam beberapa tahun terakhir banyak menghabiskan anggaran untuk membangun pusat pemerintahan baru (lahan, jalan, perkantoran dan berbagai sarana lainnya). Yang memprihatinkan adalah Kabupaten Aceh Timur, yang merupakan salah satu kabupaten penghasil MIGAS di Aceh, dalam beberapa tahun terakhir terus-menerus mengalami defisit anggaran. Defisit anggaran yang dialami Aceh Timur adalah pada tahun 2008 sebesar Rp. 84,351,384,641,-, tahun 2009 sebesar Rp. 69,906,763,955,-, dan pada tahun 2010 sebesar Rp. 64,434,155,377.
PAD Aceh Timur di atas berdasarkan Buku "Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota 2009-2010 yang diterbitkan BPS Pusat, sementara berdasarkan Buku "Statistik Daerah Kabupaten Aceh Timur 2010" dan Buku "Statistik Daerah Kabupaten Aceh Timur 2011" yang diterbitkan BPS Kabupaten Aceh Timur, PAD Aceh Timur tahun 2009 sebesar Rp. 20,000,000,000,-, dan berdasarkan Buku "Statistik Daerah Kabupaten Aceh Timur 2011" yang diterbitkan oleh BPS Aceh Timur, PAD KAbupaten Aceh Timur 2010 adalah sebesar Rp. 8,542,949,601. Terdapat perbedaan angka yang cukup signifikan dan petugas BPS Aceh tidak dapat memverifikasi kenapa terjadi perbedaan dan mana angka yang benar. Berhubung Buku "Statistik Daerah Kabupaten Aceh Timur 2010" dan "Buku Statistik Daerah Kabupaten Aceh Timur 2011" tidak memberikan rincian, maka yang digunakan adalah data berdasarkan "Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota 2009-2010" karena buku ini memberikan rincian pos-pos pemasukan.
UPAH MINIMUM REGIONAL
Kabupaten / kotaTahun Non SektorTekstil / Garmenlain-lainPerdagangan / jasa(dll)
Kabupaten Aceh Timur dan seluruh kabupaten / kota se-Aceh20101,300,000----
20111,350,000----
20121,400,000----
Analisa : Kabupaten/Kota di Aceh tidak menetapkan UMR sendiri. Semuanya berpatokan pada UMR yang ditetapkan oleh Pemerintahan Provinsi. Di Aceh, termasuk Aceh Timur, boleh dikatakan hampir tidak ada gejolak untuk menuntut kenaikan upah, mengingat UMR di Aceh, termasuk tertinggi untuk Indonesia. Pemerintah Provinsi lebih melihat tingginya biaya hidup di Aceh, terutama Banda Aceh dan Lhokseumawe, sebagai dasar untuk menetapkan UMR.

Pelayanan Perizinan

Untuk pelayanan perizinan usaha di Kabupaten Aceh Timur dilayani oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Aceh Timur yang beralamat di JI. Peutua Husein No. 2 Fax. (0646) 21852 Idi. Kantor layanan terpadu ini mulai dirintis pada tahun 2007, dengan dibentuknya Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kabupaten Aceh Timur yang dibentuk berdasarkan Peraturan Kabupaten Aceh Timur No. 44 Tahun 2007 tentang Pembentukan Unit Pelayanan Terpadu Kabupaten Aceh Timur. Unit ini kemudian dikembangkan menjadi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) pada tahun 2010, dengan didasari Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 1 Tahun 2010 tanggal 4 Januari 2010 tentang Perizinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Aceh Timur yang beralamat di JI. Peutua Husein No. 2 Fax. (0646) 21852 Idi. Kantor layanan terpadu ini mulai dirintis pada tahun 2007, dengan dibentuknya Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kabupaten Aceh Timur yang dibentuk berdasarkan Peraturan Kabupaten Aceh Timur No. 44 Tahun 2007 tentang Pembentukan Unit Pelayanan Terpadu Kabupaten Aceh Timur.
Unit ini kemudian dikembangkan menjadi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) pada tahun 2010, dengan didasari Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 1 Tahun 2010 tanggal 4 Januari 2010 tentang Pembentukan Susunan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Aceh Timur. Adapun jenis-jenis perizinan dan non-perizinan yang dapat dilayani oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Aceh Tirnur, berdasarkan Peraturan Bupati Aceh Timur No. 1 Tahun 2010 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati Aceh Timur dalam Bidang Pelayanan Perizinan dan non Perizinan Kepada KPPT ini adalah 13 macam jenis perizinan, yaitu:
  • SITU
  • HO
  • IMB
  • SIUP
  • TOP
  • SIUP PERIKANAN
  • SIUP INTERSULAIR
  • SIR
  • IZIN GALIAN C
  • IZIN REKLAME
  • IZIN USAHA KESEHATAN
  • IUJK
  • IZIN LOKASI
Sementara untuk pengurusan perizinan yang terkait dengan usaha di bidang Migas maka pengurusannya harus dilakukan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Provinsi Aceh, guna mendapatkan rekomendasi untuk melaksanakan usaha migas yang mencakup kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.

Analisa PDRB

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Sektor/Sub Sektor200820092010
01Pertanian1,982,665.532,121,396.902,257,964.64
02Pertambangan & Penggalian4,098,820.222,489,028.812,669,427.93
03Industri196,873.62205,544.83213,946.92
04Listrik, Gas & Air Bersih14,076.5119,245.1326,502.59
05Bangunan142,328.19209,335.95305,475.18
06Perdagangan, Hotel & Restoran315,334.27340,958.08373,591.45
07Angkutan & Komunikasi197,767.30279,631.63350,017.06
08Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan98,974.89145,428.60188,729.82
09Jasa Jasa260,801.96303,581.66333,588.24
PDRB Dengan Migas7,307,642.496,114,151.596,719,243.84
PDRB Tanpa Migas3,248,190.693,669,504.704,099,494.42
Selama 2007 sampai 2011 PDRB kabupaten Aceh Timur terus mengalami peningkatan, baik ADHB maupun ADHK. Pada tahun 2010 lalu, PDRB ADHB mencapai 4,10 trilyun dan ADHK sebesar 1,63 trilyun. Sementara untuk pendapatan regional per-kapita kabupaten Aceh Timur pada tahun 2010, ADHB mencapai 20,6 juta rupiah dan ADHK sekitar 4,2 juta rupiah. Statistik pada 2010 menunjukkan bahwa perekonomian Kabupaten Aceh Timur ditentukan oleh sektor pertanian. Sektor pertanian ini memberikan kontribusi terbesar yang melebihi dari setengah nilai PDRB Aceh Timur, yaitu mencapai 55 persen. Pertanian dan MIGAS merupakan sektor-sektor terpenting buat PDRB Aceh Timur, namun tidak terlihat pengaruh langsung dan signifikan dari sektor MIGAS dalam mendukung pertumbuhan sektor pertanian maupun sektor-sektor lainnya.
LAJU PERTUMBUHAN SEKTORAL (PERSEN)
Sektor/Sub Sektor200820092010
01Pertanian10.7176.44
02Pertambangan dan Penggalian15.47(-39,27)7.25
03Industri Pengolahan4.414.44.09
04Listrik, Gas, dan Air Bersih32.5836.7237.71
05Bangunan47.7747.0845.93
06Perdagangan, Hotel dan Restoran17.78.139.57
07Angkutan dan komunikasi44.5341.3925.17
08Keuangan Sewa dan Jasa Perusahaan21.346.9329.77
09Jasa10.0516.49.88
PDRB
Analisa: Selama 2007 sampai 2010 Aceh Timur terus mengalami pertumbuhan ekonomi (bernilai positif) dengan pertumbuhan yang fluktuatif. Tingkat pertumbuhan ekonomi kabupaten ini pada tahun 2010 sebesar 3,17 persen. Selama 2008 sampai 2010 di Aceh Timur telah terjadi pergeseran struktur perekonomian dari kelompok primer ke sekunder dan tersier (transformasi struktural). Pergeseran struktur tersebut ditandai oleh semakin berkurangnya kontribusi sektor-sektor di kelompok primer dan semakin meningkatnya kontribusi sektor-sektor kelompok sekunder dan tersier. Pada 2010, sektor-sektor di kelompok primer memberikan kontribusi sekitar 56 persen, sementara kelompok sekunder dan tersier, masing-masing sekitar 13 dan 30 persen.
Dari paparan tersebut di atas tergambar bahwa mata pencaharian pokok masyarakat di Aceh Timur adalah Petani dengan komoditas utamanya adalah padi. Untuk perikanan jumlah nelayan dan produksi ikannya cukup memadai biarpun tidak cukup menonjol. Sementara untuk sektor peternakan komoditas yang menonjol adalah sapi untuk ternak besar, kambing untuk ternak kecil, dan ayam buras (ayam kampung) untuk unggas. Berdasarkan karakter mata pencaharian yang tergambar pada item-item di atas, terlihat bahwa belum ada kontribusi yang berarti dari keberadaan industri hulu migas dalam mendukung pengembangan berbagai sektor usaha masyarakat setempat. Mengingat migas semakin menipis dan terus mengecil kontribusinya bagi perekonomian Aceh Timur maka seharusnya industri hulu migas yang ada di daerah ini perlu berkontribusi nyata dalam mendukung dan mengembangkan berbagai sektor usaha masyarakat di daerah ini, terutama sektor-sektor yang dapat jadi andalan daerah ini.
Sumber: Statistik Aceh Timur 2011.

Perikanan dan Tanaman Pangan

KARAKTER EKONOMI SUBSISTENSI
PerikananData TahunProduksi Ikan (ton)Nilai Produksi Ikan (Rp)
200922,719.90211,673,580.00
201020,979.60tidak ada data
201123,471.2220,856,044.00
TANAMAN PANGAN
Data TahunLuas lahan Produktif (ha)Nilai Produktifitas (kw/Ha)
2009padi: 48,07
ubi kayu: 241,20
kedelai: 14,32
jagung: 35,57
kacang tanah: 14,47
kacang hijau: 14,08
ubi jalar: 83,91
2010padi: 43,68
ubi kayu: 241,92
kedelai: 14,30
jagung: 41,26
kacang tanah: 14,47
kacang hijau: 14,87
ubi jalar: 84,11
201150,520padi : 46,3
ubi kayu: -
kedelai: -
jagung: -
kacang tanah: -
kacang hijau: -
ubi jalar: -
PETERNAKAN
Data TahunJumlah Ternak BesarJumlah Ternak KecilJumlah Ternak UnggasJenis dan Nilai Produksi
2009sapi : 111,368kambing : 64,019ayam buras : 329,299daging sapi (kg) 517,730
kerbau : 48,329domba : 11,699ayam petelur : 47,500daging kerbau (kg) 26,160
ayam pedaging : 105,429daging kambing (kg) 85,937
itik : 176,039daging domba (kg) 11,819
daging ayam buras (kg) 156,016
daging ayam petelur (kg) 6,700
daging ayam pedaging (kg) 622,512
daging itik (kg) 69,231
telur ayam buras (kg) 184,285
telur ayam petelur (kg) 390,077
telur itik (kg) 585,388
2010sapi : 70.089kambing : 60.427ayam buras : 284.141daging sapi (kg) 442,890
kerbau : 54,854domba : 7.339ayam petelur : 63,098daging kerbau (kg) 35.400
ayam pedaging : 42.875daging kambing (kg) 59,280
itik : 76.466daging domba (kg) 8,118
daging ayam buras (kg) 84,328
daging petelur (kg) -
daging ayam pedaging (kg) 64,903
daging itik (kg) 14,874
telur ayam buras (kg) 117,634
telur ayam petelur (kg) 485,855
telur itik (kg) 144.060
2011sapi : 79,217kambing : 61,344ayam buras : 318,193daging sapi (kg) 486,234
kerbau : 46,069domba : 7,633ayam petelur : 65,696daging kerbau (kg) 44,100
ayam pedaging : 44,679daging kambing (kg) 63,910
itik : 80,466daging domba (kg) 9,702
daging ayam buras (kg) 91,475
daging ayam petelur (kg) -
daging ayam pedaging (kg) 67,925
daging itik (kg) 16,979
telur ayam buras (kg) 131,732
telur ayam petelur (kg) 551, 846
telur itik (kg) 242,203
Dalam bidang perikanan, baik tangkap maupun budidaya, nelayan Aceh Timur produktivitasnya relatif stabil dengan tingkat fluktuasi yang tidak terlalu besar. Pada tahun 2009, produksi ikannya sebesar 22,719.90 ton, sementara pada tahun 2010 mengalami penurunan produksi, dimana hanya dihasilkan 20,979.60 ton ikan, akan tetapi pada tahun 2011 produksinya meningkat yang tidak hanya melampaui produksi tahun 2010 melainkan juga melampaui produksi tahun 2009. Produksi ikan pada 2011 adalah sebesar 23,471.2 ton.
Produktivitas tanaman pangan, khususnya padi yang menjadi komoditas utama, di kabupaten Aceh Timur dalam kurun beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi. Pada tahun 2009 tanaman padi non intensifikasi meningkat sebesar 9,9 kw/ha dibanding tahun 2008, tetapi di tahun 2010 turun sebesar 4,39 kw/ha dari tahun 2009. Sementara padi intensifikasi di tahun 2010 mengalami sedikit peningkatan, yakni sebesar 0,17 kw/ha. Untuk tanaman pangan lainnya, selama 2009 dan 2010 boleh dikatakan stabil, dimana angka fluktuasinya relatif kecil. Ada tanaman pangan yang sedikit meningkat dan ada yang sedikit menurun.
Tanaman pangan yang memiliki produktivitas tertinggi adalah tanaman ubi kayu, dan yang terendah produktivitasnya adalah kedelai. Petani di kabupaten Aceh Timur sebagian besar masih mengandalkan padi sebagai tanaman pokok, hal tersebut terlihat dari jumlah produksi dan luas panen padi yang selalu memegang nilai tertinggi di setiap tahun dalam kurun 200 8-2010. Peternakan di Kabupaten Aceh Timur produktivitasnya juga fluktuatif. Untuk ternak besar, pada tahun 2009 di Aceh Timur terdapat 111,368 ekor sapi dengan produksi daging sebanyak 517,730 kg, tahun 2010 terdapat 70,089 ekor sapi dengan produksi daging sebanyak 442,890 kg, sementara pada tahun 2010, sapinya berjumlah 79,217 ekor dan daging yang dihasilkan adalah 486,234 kg. Kalau dilihat dari angka di atas maka nampak adanya penurunan jumlah penurunan jumlah sapi pada 2010.
Kalau pada 2009 terdapat 111,368 ekor sapi sementara pada 2010 jumlahnya tinggal 70,089 ekor. Pada 2011 ada penambahan jumlah sapi dibanding 2009, yaitu menjadi 79,217, namun penambahan ini relatif kecil bila dibandingkan besarnya penurunan dari 2009 ke 2010. Dari segi produksi daging, pada 2009 sebesar 517, 730 juga kemudian menurun pada 2010 yang hanya menghasilkan 442,890 kg yang kemudian meningkat kembali pada tahun 2011 dimana menghasilkan 486,234 kg. Sebagaimana dengan yang tergambar pada fluktuasi jumlah sapi, peningkatan produksi daging pada 2011 belum mampu mencapai angka yang tercapai pada 2009. Selain pada sapi, sebagai ternak besar yang paling diternakkan, fluktuasi serupa juga terlihat pada kambing, ternak kecil yang paling dominan, pada 2010 mengalami penurunan dibanding 2009, dan mengalami peningkatan kembali pada 2011, namun peningkatan ini masih dibawah total jumlah di 2009, baik dalam jumlah populasi maupun dalam produksi daging.
Untuk kelompok unggas juga mengalami fluktuasi. Jumlah ayam buras pada 2009 sebanyak 329,299 ekor turun menjadi 284,141 ekor pada 2010 dan meningkat kembali pada 2010 menjadi 318,193 ekor. Fluktuasi serupa tergambar pada produksi daging dan telur ayam buras. Pupulasi ayam petelur sangat rendah di Aceh Timur dibandingkan dengan jumlah ayam buras. Pada 2009 ayam petelur berjumlah 47,500 ekor, meningkat menjadi 63,098 ekor pada 2009 dan meningkat lagi menjadi 65,696 pada 2011. Peningkatan yang konsisten ini juga terlihat dalam produksi telur ayam petelur (ayam ras). Sementara populasi ayam pedaging pada 2009 berjumlah 105,429 ekor dengan produksi daging sebesar 622,512 kg, turun tajam menjadi 42,875 ekor dengan produksi daging 84,328 kg pada 2010, sementara pada 2011 terjadi sedikit peningkatan dan tidak mampu mengejar capaian 2009.
Pada 2011 jumlah ayam pedaging adalah 44,679 dan produksi dagingnya adalah 67,925 kg. Dari gambaran tersebut di atas tergambar bahwa mata pencaharian pokok masyarakat di Aceh Timur adalah Petani dengan komoditas utamanya adalah padi. Untuk perikanan jumlahnya nelayan dan produksi ikannya cukup memadai biarpun tidak cukup menonjol. Sementara untuk sektor peternakan komoditas yang menonjol adalah sapi untuk ternak besar, kambing untuk ternak kecil, dan ayam buras (ayam kampung) untuk unggas. Berdasarkan karakter mata pencaharian yang tergambar pada item-item di atas, terlihat bahwa tidak ada hubungannya dengan keberadaan industri hulu migas.
Sumber: Statistik Daerah Aceh Timur 2011; Aceh Timur Dalam Angka 2011; Aceh Dalam Angka 2010; Aceh Dalam Angka 2011; Aceh Dalam Angka 2012.

Hutan dan perkebunan

Sumber Daya Alam

HUTAN
Data TahunLuas Hutan KeseluruhanLuas Hutan KonversiLuas Hutan Produksi TetapLuas Hutan Produksi TerbatasLuas Hutan Lindung, Suaka Alam, Cagar Budaya
2009272,618.19tidak ada99,320.00tidak adahutan lindung: 172,998.19
suaka alam: 300.00
cagar budaya: -
2010272,618.19tidak ada99,320.00tidak adahutan lindung: 172,998.19
suaka alam: 300.00
cagar budaya: -
2011272,618.19tidak ada99,320.00tidak adahutan lindung: 172,998.19
suaka alam: 300.00
cagar budaya: -
TANAMAN PERKEBUNAN
Data TahunJenis Tanaman dan Jumlahnya
(pohon/hektar)
Jumlah Tanaman KeseluruhanProduksi (ton)
2009cengkeh: -tidak ada data(-)
aren : hatidak ada data
kelapa : 6,791 hatidak ada data5,849
Pala : 1 hatidak ada data(-)
sagu : hatidak ada data
karet perkebunan rakyat: 21,046 hatidak ada data13,363
karet perkebunan besar : hatidak ada datatak ada data
kelapa hibrida: -tidak ada data(-)
kelapa sawit perkebunan rakyat: 16,573 hatidak ada data18,623
kelapa sawit perkebunan besar:tidak ada data84,83
nilam : -tidak ada data
kopi : 516 hatidak ada data153
kapuk : 25 hatidak ada data12
pinang : 2,656tidak ada data1,637
kakao perkebunan rakyat: 11,939 hatidak ada data6,808
kakao perkebunan besar:tidak ada datatak ada data
lada : 13 hatidak ada data3
kemiri : 213 hatidak ada data50
tebu : -tidak ada data(-)
2010cengkeh: -tidak ada data(-)
aren : 467 hatidak ada data334
kelapa : 6,791 hatidak ada data5,858
Pala : 1 hatidak ada data(-)
sagu : 717 hatidak ada data153
karet perkebunan rakyat : 21,074 hatidak ada data13,480
karet perkebunan besar : 13,985 hatidak ada data4,665
kelapa hibrida: -tidak ada data(-)
kelapa sawit perkebunan rakyat: 17,586 hatidak ada data20,006
kelapa sawit perkebunan besar: 42,918 hatidak ada data60,16
nilam : -tidak ada data(-)
kopi : 515 hatidak ada data146
kapuk : 25 hatidak ada data11
pinang : 2,692tidak ada data1,660
kakao perkebunan rakyat: 11,969 hatidak ada data6,972
kakao perkebunan besar: 249 hatidak ada data18
lada : 13 hatidak ada data3
kemiri : 213 hatidak ada data48
tebu : -tidak ada data(-)
2011cengkeh: -tidak ada data(-)
aren : 467 hatidak ada data331
kelapa : 6,735 hatidak ada data5,709
Pala : 1 hatidak ada data(-)
sagu : -tidak ada data(-)
karet perkebunan rakyat: 21,291 hatidak ada data14,195
karet perkebunan besar : 13,985 hatidak ada data7,168
kelapa hibrida: -tidak ada data(-)
kelapa sawit perkebunan rakyat: 17,758 hatidak ada data18,818
kelapa sawit perkebunan besar : 42,918 hatidak ada data73,800
nilam : -tidak ada data(-)
kopi : 514 hatidak ada data149
kapuk : 25 hatidak ada data11
pinang : 2,693tidak ada data1,652
kakao perkebunan kecil: 12,108 hatidak ada data6,881
kakao perkebunan besar: hatidak ada data
lada : 13 hatidak ada data4
kemiri : 213 hatidak ada data46
tebu : -tidak ada data(-)
Data mengenai hutan yang tersebut di atas adalah luas hutan di Kabupaten Aceh Timur yang ditetapkan oleh Pemerintah yang ditetapkan berdasarkan SK Gubernur Aceh Nomor 19 Tahun 1999 dan SK Menhut No. 170/kpts-11/2000 mengenai Luas Kawasan Hutas Per-Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Tidak ada data yang pasti berapa angka riel yang sebenarnya mengenai luas hutan, apakah masih seperti tersebut di atas atau sudah jauh menyusut seiring dengan semakin luasnya pembukaan lahan perkebunan, khususnya sawit dan karet. Untuk sub-sektor perkebunan, komoditi unggulan Aceh Timur adalah kelapa sawit dan karet. Luas lahan dan produksi kelapa sawit dan karet relatif meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Kesehatan

AKI (ANGKA KEMATIAN IBU)
Tahun200920102011
Kematian Ibu Hamil dan Melahirkan1046
Jumlah Kelahiran Hidup680070097910
AKB (ANGKA KEMATIAN BAYI)
Tahun200920102011
Angka Bay iLahir Hidup680070097910
Angka Bayi Lahir Meninggal1298
Selama tahun 2009-2010, angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Kabupaten Aceh Timur mencapai 10 orang per 6800 kelahiran hidup pada tahun 2009 dan 4 orang per 7009 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi sebanyak 12 orang pada tahun 2009, dan 9 orang pada tahun 2010
Dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi dalam proses kelahiran, nampaknya ada usaha dari Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dengan menyebarkan bidan-bidan ke seluruh wilayah Kabupaten sampai ke pelosok desa. Persentase penolong kelahiran yang dilakukan oleh tenaga tradisional (dukun) semakin menurun. Persentase tertinggi penolong kelahiran yang dilakukan oleh bidan pada tahun 2010 mencapai 84,89 persen yang mengindikasikan bahwa tingkat pengetahuan penduduk Aceh Timur mengenai pentingnya keselamatan ibu dan bayi sudah cukup baik dengan mempercayakan pertolongan persalinan kepada tenaga kesehatan.
10 PENYAKIT TERBESAR
NoJenis Penyakit2009201020112012
1Diare80613680--
2Malaria49934465--
3TB Paru30130--
4ISPA01646--
5Pneumonia1180--
6Campak6528--
7Pertusis6037--
8DHF2844--
9Filariasis360--
10Kusta230--
11HIV/Aids-398
Data tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa diare dan malaria merupakan penyakit dengan jumlah angka kesakitan terbesar di Kabupaten Aceh Timur. Penderita diare pada tahun 2009 sebanyak 8061 orang yang menurun pada tahun 2010 menjadi 3680 orang. Angka kesakitan malaria pada tahun 2009 dan 2010 hampir sama yaitu 4993 pada tahun 2009 dan 4465 pada tahun 2010.
Selain itu angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Aceh Timur mencapai 8 orang hingga Juli 2012.
JUMLAH & PERSENTASE GIZI
Tahun201020112012
Jumlah-21
Data yang dilansir oleh UNICEF tahun 2012 tentang kondisi kesehatan anak-anak secara umum di Aceh menunjukkan angka gizi buruk kronis (stunting) anak-anak di Aceh meningkat dari 38,9 persen (2011) menjadi 44 persen pada tahun 2012. Sedangkan data yang tersedia di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur mengindikasikan bahwa anak-anak Aceh sudah terbebas dari gizi buruk, karena hanya 1 atau 2 penderita gizi buruk yang terdapat di Kabupaten tersebut. Hal ini menunjukkan ada perbedaan persepsi antara tenaga kesehatan setempat dengan lembaga lain yang melakukan studi mengenai kondisi kesehatan anak-anak di Aceh
Pada tahun 2012, ada enam jenis penyakit yang umumnya diderita oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Timur. Penyakit tersebut adalah diare, kolera, tipes, cacingan, polio dan hepatitis. Untuk itu dibutuhkan sanitasi yang baik agar warga dapat memutus mata rantai dari penyakit-penyakit tersebut. Sejauh ini Dinas Kesehatan Aceh Timur sudah menggerakkan masyarakat untuk memiliki jamban. Mereka juga telah membina sekitar 20 desa sebagai langkah preventif untuk memutuskan mata rantai keenam penyakit epidemik tersebut. Perhatian pemda Kabupaten Aceh Timur juga dilakukakan melalui sosialisasi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) di seluruh desa-desa dalam Kabupaten Aceh Timur. Dalam hal ini Pemerintah Aceh Timur mempunyai iktikad baik untuk meningkatkan akses penduduk yang seringkali tidak mendapatkan hak yang sama dalam pelayanan kesehatan akibat keterbatasan finansial mereka.

Pendidikan

GURU & SEKOLAH TAHUN 2009/1010
StatusSwastaNegeri
TingkatTKSD & MiSMP & MTsSMA & MaTKSD & MiSMP & MTsSMA & Ma
Jumlah Guru190339649133121370112111470
Jumlah Murid162234123181516240573161822911422
Jumlah Sekolah4020201232965924
GURU & SEKOLAH TAHUN 2010/1011
StatusSwastaNegeri
TingkatTKSD & MiSMP & MTsSMA & MaTKSD & MiSMP & MTsSMA & Ma
Jumlah Guru1881853161682739621369949
Jumlah Murid1767212124001251252575511779412297
Jumlah Sekolah3918231263005927
GURU & SEKOLAH TAHUN 2011/1012
StatusSwastaNegeri
TingkatTKSD & MiSMP & MTsSMA & MaTKSD & MiSMP & MTsSMA & Ma
Jumlah Guru16818631419963408715151007
Jumlah Murid1695192622661069602551531807411713
Jumlah Sekolah37172012132946129
Pada jenjang Sekolah Dasar di Kabupaten Aceh Timur dalam 3 tahun terakhir ini seorang guru rata-rata mengajar 13 orang murid SD. Untuk jenjang pendidikan SLTP, rata-rata seorang guru mengajar 11 orang murid, sedangkan untuk jenjang pendidikan SLTA beban seorang guru mengajar rata-rata 14 orang murid. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, daya tampung kelas terhadap banyaknya murid haruslah seimbang. Daya tampung ruang kelas untuk jenjang pendidikan SD di Kabupaten Aceh Timur mencapai 25 murid. Pada jenjang pendidikan SLTP dan SLTA, daya tampung ruang kelas masing-masing mencapai 28 murid dan 35 murid per kelas.
Berdasarkan kapasitas jumlah murid dan jumlah guru dari masing-masing jenjang pendidikan belum memadai untuk menunjang proses peningkatan sumber daya manusia sehingga diperlukan evaluasi ulang untuk menyeimbangkan antara jumlah guru dan murid.
ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)
Keterangan200920102011
(APK) SD/MI---
(APK) SMP/MTs---
(APK) SM/MA---
(APK) PT---
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)
Keterangan200920102011
(APM) SD/MI97.5696.792.69
(APM) SMP/MTs80.4379.5568.77
(APM) SM/MA49.1556.9150.69
(APM) PT---
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APRS)
Angka Partisipasi Sekolah (APrS)200920102011
(APrS) 7-12 th98.0398.7198.88
(APrS) 13-15 th89.8993.9394.83
(APrS) 16-18 th59.3460.9478.81
(APrS) 19-24 th---
Berdasarkan data statistik, persentase penduduk Aceh Timur yang mempunyai kemampuan baca tulis yang baik mengalami peningkatan selama periode 2008-2010. Pada tahun 2008, Angka Melek Huruf (AMH) mencapai 97,35 persen, dan terus mengalami peningkatan hingga mencapai angka 98,40 persen di tahun 2010. Jika dirinci menurut jenis kelamin terlihat bahwa persentase perempuan yang bisa baca tulis sedikit lebih besar dibandingkan laki-laki, yaitu masing-masing adalah 98,62 persen untuk perempuan dan 98,19 persen untuk laki-laki.
Angka rata-rata lama sekolah di Aceh Timur tidak mengalami perubahan. Rata-rata lama sekolah masih di bawah angka standar yaitu sekitar 8,49 tahun.
Angka Partisipasi Sekolah untuk usia 19-24 atau tingkat PT tidak ada data karena mayoritas melanjutkan ke Universitas di ibukota provinsi di luar Kabupaten Aceh Timur.
Secara umum, pendidikan yang merupakan hak dan kebutuhan semua orang ternyata belum sepenuhnya dapat dinikmati, bahkan oleh anak-anak di wilayah Aceh Timur. Akses untuk mendapatkan pendidikan ini masih menjadi hal yang sangat sulit. Menurut LSM yang mengelola sekolah merdeka di Aceh Timur bahwa masih ada 58 ribu anak putus sekolah dan 7.900 anak yang tidak bersekolah di Kabupaten ini. Sedangkan data dari Dinas Pendidikan Aceh Timur hanya menunjukkan angka 100 anak tingkat sekolah dasar yang putus sekolah, 43 anak tingkat SLTP dan 41 anak tingkat SLTA.
ANGKA PUTUS SEKOLAH (APTS)
KeteranganSwastaNegeri
200920102011200920102011
SD------
MI------
SMP------
SMPT------
MTs------
SMA------
MA------
SMK------
ANGKA PUTUS SEKOLAH (APTS)
Angka Putus Sekolah200920102011
SD/ sederajat-100-
SMP/sederajat-43-
SMA/sederajat-41-
ANGKA BUTA HURUF
Keterangan200920102011
Angka Melek Huruf 10 th +---
Angka Melek Huruf 15 th +97.5198.4-
Angka Melek Huruf 15-44 th---
Angka Melek Huruf 45 th +---
Secara rata-rata di Kabupaten Aceh Timur pada jenjang pendidikan sekolah dasar tingkat partisipasi sekolah siswa laki-laki lebih tinggi 4 persen dari siswa perempuan. Dalam tiga tahun terakhir ini, tingkat partisipasi sekolah di Kabupaten Aceh Timur untuk kelompok usia 7-12 tahun mengalami fluktuasi, sedangkan untuk kelompok usia 13-15 tahun cenderung mengalami peningkatan. Angka melek huruf tahun 2010 sekitar 98,21 persen yang berarti dari 100 orang penduduk hanya terdapat 3 orang yang buta huruf. Rata-rata lama sekolah yang sekitar 8,49 tahun mengindikasikan juga bahwa program belajar 9 tahun belum sepenuhnya berjalan dengan baik di Kabupaten Aceh Timur.
Hingga tahun 2012, kondisi pendidikan di Kabupaten Aceh Timur semakin membaik, karena penyebaran guru sudah merata dan dibukanya beberapa sekolah kejuruan. Selain itu tidak ada alasan lagi siswa putus sekolah karena masalah ekonomi karena semakin tersedianya beasiswa untuk siswa miskin serta alokasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk semua sekolah di Kabupaten Aceh Timur. Tinggal lagi peran orang tua atau wali dalam mendukung anak-anak mereka dalam proses pembelajaran di sekolah, baik di tingkat sekolah dasar, sekolah lanjutan dan sekolah menengah.
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten

Kelompok Kepentingan

INFORMASI TENTANG KELOMPOK KEPENTINGAN
NoNamaKategoriLevelDomisiliJaringan / mitra kerja KelembagaanTokoh KunciCakupan wilayah kerjaIsu yang menjadi perhatian utamaKeterangan isuAnalisa posisi kelompok kepentingan terhadap Industri Hulu MigasAlasan posisi kelompok kepentingan
11234567891011
1Komite Peralihan Atjeh (KPA) Wilayah TeumingOrmaskabupatenJl. Medan-Banda Aceh Upah No. 07 Kecamatan Karang BaruProvinsiTgk. Helmi AhmadlokalkeamananKPA merupakan organisasi bentukan mantan kombatan GAM, saat memiliki kendali politik mayoritas dan menentukan kebijakan pemerintah daerah dalam pengelolaan MigasKritis dan MengawasiBanyak pihak mensinyalir alasan utama timbulnya konflik bersenjata di Aceh adalah kecemburuan masyarakat dalam penglolaan hasil migas lokal. KPA mengambil posisi mengawasi distribusi dan pengelolaan dana migas.
2Tamiang InstituteLSMKabupatenDusun Karya Satu Desa Suka Jadi Kec. Karang BarulokalInsan,SElokalSosial KemasyarakatanTI adalah institusi yang menjadi wadah intelektual muda Aceh Tamiang untuk mengkritisi dan memberi sumbangan pemikiran untuk pembangunan daerahnyaKritis dan MengawasiKepentingan masyarakat lokal terhadap perusahaan/industri di Aceh Tamiang, termasuk isu lingkungan, pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
3Komite Mahasiswa Pemuda Aceh (KMPA)LSMkabupatenJl. Kampung Dalam Dusun Rukun No. 106 Kec. Karang BaruProvinsiAzuana, STlokalSosial KemasyarakatanKMPA adalah wadah mahasiswa dan pemuda yang berafiliasi ke KPA/PAKritis dan MengawasiIsu Tenaga kerja, pelaksanaan dan pengelolaan dana CSR perusahaan migas.
4Lembaga Advokasi Hutan Lestari (LEMBAHTARI)LSMkabupatenJl. Ir. H. Juanda Dusun Rukun Kampung Bundar, Kecamatan Karang BaruInternasionalSayed Zainal M,SHlokallingkungan hidupLEMBAHTARI merupakan organisasi non-profit yang memfokuskan kegiatannya dalam penyelamatan, hutan, lingkungan dan mendorong kesadaran masyarakat lokal untuk menjaga hutan dan lingkungan secara berkelanjutan, tanpa merubah fungsinya.Kritis dan MengawasiMenjaga kelestarian lingkungan dari kemungkinan-kemugkinan pengrusakan atau pencemaran oleh industri yang ada di Aceh Tamiang, termasuk terhadap industri hulu Migas
5Federasi Pertambangan dan Energi Afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FPE-SBSI)Serikat BuruhKabupatenKuala Simpang, Aceh TamiangKonfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FPE-SBSI)/NasionalM. Zeinlokalhak-hak dan tenaga kerja yang bekerja di sektor migasFPE-SBSI saat berkoflik dengan Pertamina Rantau, terkait dengan aktifitas mereka menuntut penghapusan tenaga kontrak dan minta agar mereka ini diangkat menjadi karyawan tetap. Pertamina Rantau kemudian tidak memperpanjang kontrak para buruh kontrak ini. Buruh tersebut kemudian membawa masalah ini ke Pengadilan, dan Pengadilan mengabulkan tuntutan buruh untuk dipekerjakan kembali. Karena Pertamina tidak memkerjakan kembali mereka sesuai keputusan pengadilan lantas mereka melakukan sejumlah aksi demonstrasi.Bargaining positionMenuntut penghapusan pekerja kontrak dan mengangkatnya menjadi karyawan tetap
PETA KERENTANAN KONFLIK
NoKategori KonflikDeskripsi KonflikIsuLokasiAktor Yang TerlibatWaktuModel ResolusiAnalisa
1Konflik sosialAksi tenaga kontrak yang di PHK untuk menuntut supaya diperkerjakan kembali di perusahaan migasPemutusan Hubungan Kerja oleh Pertamina terhadap puluhan tenaga kontrak karena mengikuti sidang Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) di Banda AcehKecamatan RantauPekarya Pertamina vs PT Pertamina EP Rantau2011-2012Sudah dilakukan mediasi oleh DPRK Aceh Tamiang, Muspida Aceh Tamiang dengan pihak Pertamina EP Rantau dengan mengeluarkan rekomendasi untuk memperkerjakan kembali puluhan tenaga kontrak tersebut.Situasi tersebut dikhawatirkan menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan dan berpotensi terjadi konflik horizontal yang merugikan semua pihak termasuk pemerintah daerah. PT Pertamina EP Rantau mengabaikan rekomendasi muspida Aceh Tamiang sehingga terkesan bahwa Muspida tidak ada artinya di mata Pertamina. Karyawan yang sampai saat ini tidak diizinkan masuk kerja mulai terganggu perekonomian mereka yang berimbas kepada masa depan pendidikan anak-anak mereka. Pertamina dan para pekerja kontrak yang di PHK harus duduk bersama untuk mencari solusi terhadap konflik yang terjadi dengan mediator pemerintah dan tokoh masyarakat setempat.
2Konflik LahanProtes warga terhadap lahan Program Pemakmu Gampong (PPG)Klaim warga bahwa ada kebun PPG yang masuk dalam lahan masyarakatKecamatan Manyak PayedWarga vs Koperasi Rimba Raya PTPN AcehSejak pembukaan lahan pada 15 Oktober 2011 sampai 2012Pihak koperasi dan pihak Kecamatan telah berusaha mencarikan solusi tetapi belum ada titik temu. Pemkab Aceh Tamiang membentuk tim investigasi lapangan terkait potensi konflik lahan tersebut. Tim akan mendata kembali masalah di lapangan dan akan duduk kembali untuk melakukan evaluasi dan penyelesaian masalah tersebut.Program pembangunan perkebunan rakyat tersebut rawan konlik antara warga dengan pihak Koperasi Rimba Raya selaku pengelola. Sebagian warga mengklaim kebun PPG masuk dalam lahan milik masyarakat. Sementara koperasi tersebut sudah mendapatkan izin membuka lahan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dengan SK Bupati Nomor 447 tahun 2010 tanggal 17 Juni 2010. Sehingga penyelesaian konflik tersebut sangat tergantung dari peran Pemerintah setempat.
3Konflik LahanProtes warga terhadap lahan HGU perusahaan perkebunan PT SeumadamLahan perkebunan dan dan pemukiman warga diklaim berada dalam HGU perusahaan.Desa Suka Makmur Kecamatan SekrakWarga desa Suka Makmur vs PT SeumadamKonflik lahan muncul tiga tahun belakanganPemerintah Kabupaten Aceh Tamiang turun ke lapangan untuk menginventarisir permasalahan. Ada tiga alternatif penyelesaian sengketa yaitu: ganti rugi lahan warga, mengganti lahan lain untuk warga, atau lahan yang digarap warga dikeluarkan dari HGU.PT Seumadam mendapatkan izin HGU sejak tahun 1992 sebelum pemekaran KabupatenA ceh Tamiang dengan luas 2337 hektar. Lahan yang dipersengketakan terletak di kawasan Alur Pengidam yang mungkin dulu sempat terlantar tidak dikerjakan oleh perusahaan sehingga kemudian digarap oleh warga. Buktinya konflik lahan memanas dalam tiga tahun terakhir. Untuk penyelesaian konlik lahan ini, alternatif paling aman adalah lahan perusahaan yang dikuasai warga dilepaskan untuk warga.
4Konflik LingkunganHasil monitoring yang disampaikan melalui mediaKebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dalam pengalihan pengelolaan hutan dengan mengeluarkan izin tanpa mempertimbangkan aspek lingkunganHutan Produksi di Kecamatan Tamiang Hulu, Kecamatan Bandar Pusaka, Kecamatan SekrakBupati Aceh Tamiang, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, LSM LembAHtari2011-2012Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang perlu mengevaluasi kembali izin-izin dan rekomendasi yang telah diberikan. Perlu turun ke lapangan untuk melihat perusakan kawasan hutan produksi yang diakibatkan oleh pemberian izin tersebut.Berdasarkan data lapangan dan data satelit, dari tahun 2011-2012 perubahan tutupan lahan mencapai lebih kurang 4000 hektar yang diperuntukkan untuk tanaman perkebunan kelapa sawit secara ilegal. Ada indikasi bahwa dalam penerbitan rekomendasi untuk pemanfaatan Hutan Produksi dan Hutan Tanaman Industri terjadi gratifikasi yang akhirnya memuluskan terjadinya perusakan lingkungan hutan secara besar-besaran. Masalah ini harus direspon oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dengan berkerjasama dengan LSM lingkungan.
Sumber: Serambi Indonesia, 4 Mei 2012, Serambi Indonesia, 14 Mei 2012, Serambi Indonesia 15 Juni 2012, Suara Tamiang, 24 Agustus 2012, Serambi Indonesia, 30 Juli 2012, Wawancara dengan tokoh Masyarakat dan Dinas terkait.

Comments

Popular Posts